Senin, 09 Mei 2011

Menanti Dana untuk Mushala FBSS

Musala
Musala: Pembangunan Musala FBS kembali dilanjutkan setelah beberapa minggu sempat berhenti karena terkendala dana. Pembangunan kali ini lebih difokuskan untuk pembangunan tempat wudu dan pemasangan keramik, Senin (18/3). f/Yesi 
Kejelasan pembangunan mushala baru Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) yang belum mencapai tahap penyelesaian ini masih dipertanyakan. Mushala yang seharusnya disediakan sebagai fasilitas ibadah bagi mahasiswa sempat berubah menjadi ruang perkuliahan. Hal ini dibenarkan oleh Alex, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris TM 2008 sekaligus sebagai penjaga mushala FBS. “Mushala itu kini dipakai mahasiswa Jurusan Seni Rupa dan Bahasa Indonesia” ujarnya ketika ditemui, Senin (14/3). Selaku penjaga mushala disana, Alex mendapatkan informasi dari pihak fakultas bahwa pembangunan mushala tersebut sebelumnya ditargetkan selesai pada tahun 2010 lalu, namun karena terkendala oleh dana maka sampai saat ini pembangunan mushala belum bisa terealisasikan.
Beralihnya fungsi mushala sebagai tempat ibadah juga dibenarkan oleh mahasiswa Jurusan Seni Rupa, Doni TM 2006. Menurut Doni, sudah setahun lebih mushala yang sedang dalam proses pembangunan digunakan sebagai ruang kuliah oleh mahasiswa seni rupa. “Karena seni rupa memiliki keterbatasan untuk ruang kuliah,” ungkapnya.
Setelah diklarifikasi mengenai kejelasan pembangunan mushala kepada  Dekan FBS Drs. Yusron Wikarya, M.Pd., ia menjelaskan bahwa terkendalanya pembangunan mushala dikarenakan adanya keterbatasan dana. Beliau membenarkan bahwa mushala tersebut sempat dijadikan sebagai ruangan kuliah karena keterbatasan lokal, namun untuk semester ini tidak lagi digunakan sebagai lokal kuliah karena lantai tiga gedung FBS sudah bisa dipakai. Menurutnya dana pembangunan untuk mushala tidak termasuk dalam anggaran APBN.  Pihak kampus pun memang tidak diperbolehkan mengajukan permohonan bantuan untuk membangun mushala sehingga harus berusaha mencari dana atau sumbangan secara mandiri untuk melanjutkan pembangunan mushala tersebut.
Baru-baru ini FBS menerima bantuan dana dari pihak kedutaan besar Malaysia sebesar 60 juta yang akan digunakan untuk kelanjutan pembangunan mushala. Yusron mengatakan sebulan yang lalu dalam sebuah acara yang diadakan di Fakultas Ekonomi, pihak kedutaan besar Malaysia bersedia memberikan sumbangan untuk pembangunan mushala.  Ditambah lagi mantan Dekan FBS, Prof. Dr. Rusdi Thaib saat ini menjadi tim teknis atase di Kedutaan Besar  Indonesia untuk Malaysia. “Sehingga proses permohonan sumbangan bisa lebih mudah dilakukan,” ujarnya, Senin (11/4).
Saat ditanya kapan pembangunan mushala akan rampung, Yusron mengatakan tak bisa dipastikan. Hal ini di karenakan bantuan dana sebesar 60 juta diprioritaskan untuk membangun tempat wudu dan memasang keramik lantai  mushala. Karena keterbatasan dana sehingga pembangunannya dilakukan secara bertahap. “Saya berharap adanya perhatian dari pihak-pihak lain untuk menyumbangkan dana bagi kelanjutan proses pembangunan mushala FBS” tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar