Mulai tahun 2011, Fakultas Teknik (FT) memberlakukan Program Rekam Jejak Prestasi bagi mahasiswa tahun masuk 2010. Melalui program ini, mahasiswa dituntut untuk lebih aktif dalam berorganisasi dan melakukan kegiatan kemahasiswaan yang dapat meningkatkan kemampuan dalam berorganisasi. Program pengelolaan kegiatan kemahasiswaan ini memiliki karakteristik khusus yaitu setiap mahasiswa harus mengikuti kegiatan kemahasiswaan dan setiap kegiatan yang diikuti akan memberikan nilai kredit bagi mahasiswa yang bersangkutan. Program ini bertepatan dengan peresmian gedung pusat kegiatan mahasiswa FT yang diresmikan oleh Pembantu Rektor III UNP, Drs. Alizamar, M.Pd. Kons., Minggu (6/3).
Pemberlakuan program ini disambut baik oleh mahasiswa. Lutfi Arifin, Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin TM 2010 menyambut baik program ini karena akan membantu mahasiswa untuk meningkatkan prestasi, tidak hanya di bidang akademik tetapi juga organisasi. Namun demikian, ia menyayangkan mahasiswa yang tidak berminat untuk ikut kegiatan organisasi tentu akan merasa dirugikan. Hal yang sama juga dirasakan oleh Meri Sanda, Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan TM 2010. Menurutnya, percuma saja mempunyai indeks prestasi yang tinggi jika tidak dibarengi dengan softskill yang kuat. “Mahasiswa akan memiliki mental yang kuat dengan mengikuti program ini,” ungkapnya, Jumat (18/3). Ia juga mengatakan, bahwa untuk menghadapi dunia kerja nantinya kekuatan mental dan softskill akan sangat diperlukan.
Dekan Fakultas Teknik Drs. H. Ganefri, M.Pd menjelaskan nilai kredit yang diberikan akan berbeda-beda sesuai dengan tingkatan kegiatan yang diikuti. Contohnya, mahasiswa yang mengikuti pelatihan atau workshop tingkat jurusan akan mendapatkan satu nilai kredit, dua untuk pelatihan tingkat fakultas, tiga untuk tingkat universitas dan seterusnya.
Nilai kredit tertinggi akan diberikan kepada mahasiswa yang mengikuti test TOEFL dan TOEIC. Skor minimal 400 untuk TOEFL dan 500 untuk TOEIC, kredit yang diberikan adalah sebanyak 50 SKS. Hal ini dilakukan, menurutnya untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mahasiswa, karena bahasa Inggris adalah salah satu syarat yang harus dimiliki mahasiswa untuk dapat bersaing secara global. Kredit poin juga diberikan kepada mahasiswa yang aktif di kegiatan ORMAWA di selingkungan kampus dengan kredit poin yang bervariasi untuk tingkat ketua, pengurus maupun anggota.
Nilai kredit ini akan menjadi salah satu syarat yang harus dimiliki oleh mahasiswa ketika akan berurusan dengan pihak fakultas, baik itu untuk keperluan wisuda, ataupun beasiswa. Contohnya terang Ganefri, mahasiswa minimal harus memiliki 100 SKS untuk dapat diwisuda, begitu juga untuk pengurusan beasiswa. Jumlah kredit poin ini bisa dimasukkan langsung mahasiswa secara online ke portal akademik masing-masing dengan terlebih dahulu menunjukkan bukti berupa sertifikat atau surat keputusan dari organisasi kepada Pembantu dekan III. “Pada tahap percobaan ini masih dilakukan secara manual,” kata Ganefri ketika ditemui di ruangannya, Rabu (16/3).
Meskipun masih dalam tahap percobaan, Ganefri berharap program ini dapat terus berlanjut. Ia juga menjelaskan bahwa sebelumnya rektor telah menyatakan bahwa jika program ini berhasil diterapkan di FT, selanjutnya juga akan diberlakukan untuk tingkat universitas. Harapannya program ini dapat mengembangkan diri dan softskill mahasiswa dalam rangka melahirkan tamatan yang berkualitas dan berdaya saing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar